Minggu, 14 Oktober 2012

Melebihi Kata (II)


Puisi ini keisengan yg berangkat dari obrolan tengah malam di Ym. Awal puisi ini dimulai oleh Mas We. Lalu saya memberikan dua respon, versi I yang katanya terlihat seperti “tanggapan” dan versi II yang  katanya terlihat seperti “lanjutan”. Kolaborasi puisi pendek yang spontanitas, ya begitulah saya menyebutnya. Dan malam ini baru dapet ijin dari Mas We untuk dimuat ke blog saya. 



Aku membaca dan menulismu

Antara resah dan malam basah yang selalu menyapu kisah semanis kata-kata yg menumpah di dada

Aku lacur dalam perbuatan

Aku kupak dari setiap kata, tawa dan air mata

Langkah yang kering membawaku pada kemesraan malam dan menyerahkanku pada kesementaraan


Mungkin semua itu bagian dari peranku

Aku cuma seorang pemalu yang pintar bikin orang mau

Segala lacur dan kupak yg kupunya, aku rangkai menjadi senjata

Setidaknya senjata itu berhasil membawaku pada kemesraan kesementaraan

Aku bebas bahagia menikmatinya sebelum aku dalam ketidakbebasan berbahagia






Kamar dan kamar,
21 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar