Aku pernah patah hingga tak mampu mempertanyakan mengapa
Aku pernah terlena hingga tak mampu lagi menyanggah
Aku tahu kamu tidak lagi tangguh
Aku tahu kamu tidak lagi patuh
Ini bukan rayu tapi aku perlu kamu
Ini bukan semu tapi aku perlu kamu
Bagaimana jika badai itu datang?
Jangan genggam tanganku, usap bahuku
Ingatkan aku pada permainan capit boneka
Kita bertaruh keberuntungan
Kamu dan aku menentukan jarak, saling bekerja untuk menghindari kerugian
Jika keberuntungan berpihak, kita mendekap merayakan
Jangan berharap aku melulu di depanmu sebab aku bisa kapan saja keliru
Menetaplah lebih lama di sampingku, kita bercerita apa saja hingga diam memburu
Bukankah obat penawar adalah hasil dari senyawa yang berbeda?
Maka atas nama semesta kita senyawa dari abai dan acuh, lara dan gelora
Semoga pada pertanyaan-pertanyaan dan perlawanan-perlawanan
Kamu adalah jawaban
Bekasi,
November 2020
Teruntuk Katon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar